Rabu, 05 Januari 2022

Playdate Ala Chivily - Proyek Bahagia Hari Pertama

 

Keluarga

 

"Adek tahu rapat itu apa?"

"Tahu, ngobrol-ngobrol kaaan?"


Hihi, masyaAllah, alhamdulillah anak-anak selama ini sudah paham kerjaan Ayahnya yang memang kalau saat di kantor sering bangeeet Ayah bilang sedang rapat atau mau rapat atau abis rapat. 🤭

Dan biasanya juga kalau rapat, Ayah akan membawa snack atau bahkan makanan box yang tidak sempat beliau makan karena memang jatah berlebih atau kebanyakan rapat (jadi kebanyakan makanan) untuk dibawa pulang dan diberikan pada anak-anak saja. Saya pun juga demikian kalau ada agenda bersama emak-emak, jamuan yang ada lebih nyaman untuk dibawa pulang buat anak-anak dibanding dimakan di tempat.

Jadi ingat masa kecil selalu dibawakan jajanan juga box makan jika Bapak rahimahullah ada rapat di kantor dan Ibu jika ada rapat Dharma Wanita atau PKK.

 Hiks, akhirnya memahami kenapa dulu makanan yang dibawa oleh orang tua itu begitu nikmaaaat meskipun kami sudah sering memakannya atau pernah saya bertanya kenapa tidak dimakan Bapak/Ibu di tempat acara saja? 

Kata beliau, "buat anak-anak saja." Tanpa mendetailkan kenapa alasannya.

Sering yaa kita baru mengerti alasan orang tua kita dulu melakukan kebaikan sekecil apa pun itu baruuuu ketika kita atas izin Allah merasakan hal yang sama dengan anak-anak kita.


Kaaaan, jadi kangen mudiik.

Dan bulan Januari ini sebenarnya anak-anak liburan tapi kami belum ke mana-mana apalagi mudik, karena jadwal Ayah yang masih full di kantor dan juga baru selesai UAS di perkuliahannya. Pas bangeet ketika langkah saya di kelas bunda sayang Ibu Profesional sampai di zona 7 alias zona pamungkas mengarahkan penugasan untuk "Proyek Bahagia". 


Hal yang paling membahagiakan versi Bunda itu apa? 

Tentunya kalau menyangkut kata Bunda, maka elemen yang melengkapinya wajib banget diperhitungkan, juga diikutkan. Jadi kalau jawaban di atas adalah Bunda bahagia bila waktunya "me time", maka bukan berarti lepas begitu saja dari keluarga kan? Hihi, pasti sebelum me time, anak-anak dan Ayah sudah dikondisikan dulu. 

Apalagi saya, tipikal emak-emak yang lebih "ayem" jika bisa pergi bareng atau beraktivitas rame-rame bersama anak dan suami. Sebisa mungkin, jika ada kesempatan insyaAllah akan lebih senang bila "rombongan". 

Ada yang satu frekuensi? 

Saya memilih berproyek bahagia bersama keluarga.

Bismillah

Hari ini adalah hari ke-1 tantangan dimulai, sebenarnyaaa dari sounding adanya proyek yang saya sebut dengan skripsi-nya bunsay ini saya sudah menyampaikan ke suami tersayang kalau ada project keluarga nih.

Alhamdulillah, suami menyambut baik dan kemarin malam rencananya beliau sebagai pimpro akan memimpin rapat keluarga.


Ayo, Merencanakan Maiiinnn!

Alhamdulillah hal yang selalu kami syukuri di keluarga ini ialah limpahan rahmat-Nya pada kami. Saya dan suami berusaha menanamkan kebersamaan pada anak-anak walaupun sebentar-sebentar dan selalu menjadikan kalimat "hari ini adalah hari terbaik dan sekarang adalah saat terbaik". 

Waktu ideal dan yang selalu diharapkan full untuk kami bersama adalah di akhir pekan atau ketika semua bisa memiliki waktu luang bersama. Meskipun nih kami hanya di rumah saja, tapi bersama-sama di rumah, ngobrol, main tipis-tipis, bercerita, makan bareng, masak atau berbenah rumah. Kayak gitu aja sih, hihi.

Saya dan suami sebenarnya merencanakan kemarin malam untuk rapat, namun karena kerjaan suami sampai malam jadi dipending deh rapatnya. Alhamdulillah snack yang sudah saya dan Zizie siapkan masih bisa disimpan untuk nanti malam, karena snacknya anak-anak minta es krim.

Yaaa, walaupun akhirnya es krimnya sudah dimakan anak-anak juga tadi siang. Tak apalah insyaAllah kebahagiaan mereka dan melihat anak-anak bahagia itu sangaaaat cukup bagi kami. 


Persiapan rapat nanti malam ala Chivily

  • Sounding kembali ke anak-anak (cheeeck). InsyaAllah malam setelah isya atau paling lambat sampai sebelum istirahat malam adalah waktu yang kami siapkan untuk pertemuan kecil-kecilan ala Chivily (Chiv Family).
  • Menyiapkan makanan/ camilan bersama anak gadis. Saya dan suami sih senangnya camilan malam itu buah, dan untuk nanti malam anak-anak minta es krim lagi, hihi.
  • Menyiapkan tempat oleh Ayah dan anak lanang. Sepertinya rapat sambil menulis di papan tulis, di ruang baca kami yang mungil akan lebih pas nih. Tapi jika bergeser sedikit ke ruang lainnya juga gapapa, insyaAllah dua bodyguard siap menyiapkan.
  • Buang jauh-jauh rasa yang tidak nyaman. Hati memang timbul tenggelam dan sering beralih rasa atas keadaan, semoga nanti malam semua tetap hepiii dengan perasaan masing-masing. Dan jika memang ada kondisi yang di luar rencana, semoga Allah mudahkan dan tata perasaan kami agar tetap bahagia.


Alhamdulillah rapat persiapan malam ini jadii

Selepas Maghrib (alhamdulillah Ayah jadi bisa pulang sore) tadi kami akhirnya bisa rapat. Meski akhirnya rapat versi campur-campur, semua tim berpartisipasi dan ikut urun rembug. 

Daaaan, project kami insyaAllah adalah "MUDIK".

Baru saja Ayah menyampaikan jika pekan depan ada tugas dinas luar dan memungkinkan untuk sekalian menengok eyang di Jatim. Jadi rencana kami yang biasanya weekend adalah hari bareng istimewa, kami ubah menjadi rangkaian project mudik. 

Si adek dengan semangat menyampaikan rencananya mulai dari persiapan dengan ala-ala gadis cilik. Tak ketinggalan boneka, mainan dan juga planning keseruan nanti insyaAllah ketemu sepupu sudah dia bayangkan. 

Si mas merencanakan hal-hal ala bujang. Selain itu saya dan Ayah memberikan masukan dengan peran-peran kelelakian.

Ayah pun mengambil peran yang bisa beliau lakukan untuk mendukung project kami. Sedang saya menjadi pelengkap. 

Yah, bisa dibilang menjadi semacam kepanitiaan kecil untuk mudik. Apa saja peran yang bisa diambil, dilakukan dan dibagi semua terbuka lebar. Dan yang penting kami semua insyaAllah bahagia menjalani project ini nantinya. Semoga Allah berikan kemudahan dan kesehatan pada kami semua dan dilancarkan serta diridhoi segala rencana kami. Aamiin


Setitik Nostalgia Saat Mudik

Rasa bahagia saat memutuskan mudik ini miriipp eh sama malah dengan yang saya rasakan saat kecil hingga masih lajang dulu. Ketika bersilaturahim ke saudara yang berbeda kota itu menjadi hal yang sangat ditunggu.

Ketika teman-teman di sekolah kebanyakan mudiknya hanya di satu kota, saya selalu mudiknya jauh. Dan semenjak nikah ini mudiknya malah tambah jauh lintas provinsi.

Mengajarkan anak-anak bahwa meski rempong (mencoba menghapus kata ini)  banyak yang harus disiapkan, tapi perjalanan melewati berbagai kota yang kita tuju untuk bertemu eyang dan saudara itu insyaAllah terbayar ketika tiba di rumah eyang.

Setidaknya mudik memakai kendaraan pribadi itu bisa lebih fleksibel dibanding kendaraan umum. Dan anak-anak lebih senang karena di kendaraan sendiri bisa membawa banyak barang kesayangan mereka. Sebagai bentuk persiapan juga jika perjalanan macet atau mesti transit nantinya.

Semangaaaaat mudiiikkk 🧡❤

Semangat sehaaat

Semangaaat silaturahim

Dan semangaaaat bahagia ala kami

Bismillah

Tidak ada komentar: