Pemimpi atau Pemimpin (Catatan Diksi Miniatur Negara ala Hexagon City)
Peran apa yang akan dipilih Teman-Teman ketika berada di sebuah negara? Hmm semua pasti punya negara dan menjadi warga negara kan ya? Engga ada deh yang tinggal di sebuah negara antah-berantah atau di negeri dongeng, kecuali ya tokoh fiktif itu sendiri. 😃
Suara Hatiku Sebagai Hexagonia
Cerita kali ini sebenarnya sudah berlangsung (agak) lama sebelum memasuki zona-zona yang semakin menanjak di perkuliahan Bunda Produktif 4 Ibu Profesional atau Hexagon City. Ada masa yang pernah menjadi 'milik' para Hexagonia (sebutan bagi mahasiswi bunda produktif) yaitu saat Pemilu (Pemilihan Umum) Hexagon City.
Baca juga: Jejak Arunika Loka
Karena Hexagon adalah sebuah city yang dalam bahasa Indonesia berarti kota, maka warga Hexagon City akan memilih walikota baru. Bukan presiden ya meskipun diksinya adalah pemilu. Jadi ingat, kalau di perkuliahan sebenarnya gitu memang memakai pemilu karena akan memilih Presiden BEM (terus kebayang barisan anak-anak BEM berjaket almamater sedang turun ke jalan 💥). Di Negara Indonesia tercinta ini pun memakai istilah pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden, sedangkan untuk gubernur dengan pilgub, pilwakot untuk walikota, termasuk pemilihan Ketua RT/RW. Eh, tetapi ada juga kan pemakaian diksi pilpres untuk presiden dan wakil presiden?
Sebenarnya karena Hexagon City merupakan sebuah kota (virtual) dengan pemimpin seorang walikota, maka nama pemilihannya adalah pilwakot aja, bukan sih?
Tah tah tah, ingeeett karena kita sebagai warga Hexagon City yang baik (aamiin) maka ya kita ngikut aja lah ya dengan aturan main yang ada di sana. Kalau adanya pemilu walikota ya kita ikuti saja, meskipun mungkin bisa saja diksinya lebih pas (menurut vi) jika memakai kata "pilwakot". *tetap menyuarakan suara hati kan ya 😂 insyaallah mah di Hexagon City bebas berpendapat asal menjaga norma bersama alias coc di Ibu Profesional.
Massa dan Antimassa di Pemilu Hexagon City
Ada masa saat bermassa (beramai-ramai) dan juga sendiri (yang vi sebut dengan seenaknya sendiri dengan antimassa ðŸ¤). Masa sendiri ya benar-benar sebagai senandika atau waktu untuk berbicara dan merenung, sedangkan bermassa adalah saat turun dalam sebuah kekuatan rombongan.
Namun, saat kemarin adalah waktu yang vi ambil untuk mendampingi suami dan anak-anak. Masa kampanyenya bareng banget dengan masa ujian sekolah dan kuliah anak-anak dan paksu. Ditambah lagi kondisi suami yang qadarullah dalam ujian sakit. Jadi, mohon maaf bangeet belum bisa menjadi timses mana pun, kecuali timses diri sendiri untuk bertahan pada kondisi yang harus selalu tenang.
Dari CH X Lighter tidak ada yang mengajukan diri, hingga muncullah satu kandidat dan satu-satunya dari cluster Blincs. Selain itu dari regional Depok ada pula yang mengajukan diri, lho! Total ada lima kandidat walkot dari 5 cluster. Mereka adalah Mak Ila (1), Mba Rovanty (2), Mba Ella (3), Teh Elin (4), dan Mba Widi (5). Semuanya adalah kontestan yang keren-keren dan bersemangat.
Oya, di masa kampanye kemarin meskipun vi tidak masuk timses mana pun, tetapi alhamdulillah ada satu kesempatan untuk ikut berperan sebagai penyumbang diksi-diksi kampanye. Namun, di awal vi sampaikan pada yang meminta vi, kalau untuk saat kemarin tidak bisa jika harus diburu-buru alias tahu bulat digoreng dadakan. ðŸ¤
Salah satu hal yang bagus dan perlu dilestarikan serta mestinya bisa dicontoh di luar Hexagon City adalah adanya kampanye yang sehat dan bermartabat. Para kandidat tidak boleh saling menjatuhkan dan tetap menjunjung tinggi adab. Saat debat pun mereka juga kalem-kalem gitu, engga ada yang ngelunjak apalagi bentak-bentak ya, kan. Selain itu ada juga debat tim sukses hihi, meskipun sebenarnya agak lucu tapi kita nikmati saja ya perayaan peran-peran ini di kota virtual. Namanya juga kota produktif, warganya aktif dan penuh solusi. 🥰
Alhamdulillah pada hari pencoblosan sudah datang pagi-pagi bangeet ke TPS. Dari lima foto cawapres eh cawalkot, ada satu yang vi sreg dari awal untuk memilih beliau. Nah, siapa dia? Rahasia lah yaaa ðŸ¤.
Ini dia bukti sudah ikut nyoblos pemilu Hexagon City,
Dokumen pribadi setelah memilih |
Saatnya memblawu eh membiru toscakan jari kita dengan twibbon. Pemilu virtual mah beda dengan pemilu dunia real, kalau di pemilu nyata kita nyemplungin jari ke botol tinta, tetapi karena online jadi kita nyemplungin foto ke bilik twibbon. 🥰
Ada yang unik di bilik twibbon ini, ada opsi menghapus watermark juga lho, sempat nyobain juga dan cuma 500 Rupiah mah hayuk aja lah kaan? Sesekali mevvah kalau komentar teman-teman di grup wag general bunpro.
Habituasi di Masa Menemukan Walikota Hexagon
Sebagai seorang warga Hexagon City biasa yang bukan merupakan timses apalagi tim lain-lain, vi telah memilih prioritas suami dan anak-anak plus peran lain yang ada lebih dulu. Jadi di sini viana menjalankan habit empati dan fokus. Satu pekerjaan selesai dengan kerja cerdas untuk mengerjakan deadline atau peran lainnya. Selain itu berusaha membangun kerja cepat agar bisa selesai dalam waktu singkat atau lebih singkat.
Oya selain itu juga menjalankan habit curious dengan adanya kandidat walkot Hexagon City yang blusukan ke cluster-cluster. Pokoknya tiap mereka datang, harus nanya entah berkaitan dengan visi misi atau apa pun lah yang bisa ditanyain. Pantang bolehin pulang sebelum puas bertanya-tanya ke mereka. 😄
Namun, ternyata setelah Walikota Hexagon City resmi terpilih, vi yang warga biasa ini mencoba ngobrol dengan suami setelah masa hectic beliau longgar. Ternyata, paksu memberikan izin buat vi untuk main di tim City Leader Hexagon City. Bismillah semoga bisa mempertahankan habit yang sudah berjalan dan habit kerja cepat agar semua peran sesuai ukurannya bisa terlaksana. Aamiin. Oyaa walikota terpilih adalah Teh Elin, sebagai satu-satunya walikota terunik karena beliau singlelillah dan yang paliingggg muda 🥰. Semangat yaa, Teh memimpin Hexagon City.
Jadi, Pemimpi atau Pemimpin?
Kalau buat vi mah dua-duanya 🥰.
Baca juga: Jejak Mimpi
Pemimpi adalah mereka yang bahagia dan hidup dengan mimpi-mimpi. Bukan mengkhayal ya. Seorang pemimpi bisa juga menjadi pemimpin berangkat dari mimpi-mimpi visioner yang dibangunnya. Justru mimpi ini sebagai penggerak dan nyawa dari keberlanjutan atau inovasi gerak. Meskipun mungkin inovasi itu mendobrak pakem yang ada, tetapi seorang pemimpi akan tetap mendaki gunung perjuangannya dengan tonggak-tonggak mimpi.
Sedangkan pemimpin adalah orang yang menjadi langkah terdepan dari sebuah ide, gerak, keinginan, atau mimpi itu sendiri. Mereka bisa saja memiliki mimpi atau juga tidak (atau tidak bisa mempunyai mimpi) sebab terbatasi oleh balok-balok peradaban atau kebijakan yang mengikatnya. Pemimpin sebaiknya memiliki mimpi agar bisa dinamis menjadi leader serta menjadi wujud kepekaannya pada apa yang dipimpinnya.
Hakikatnya kita semua adalah pemimpin untuk diri kita sendiri dan kita pun berhak dan wajib punya mimpi untuk bisa melompat dan mendaki lebih tinggi.
Kalau Mak-Mak akhirnya lebih senang memilih peran sebagai pemimpi atau pemimpin? 🥰
3 komentar untuk "Pemimpi atau Pemimpin (Catatan Diksi Miniatur Negara ala Hexagon City)"