Selasa, 12 September 2023

Warna Kebahagiaan ala Emak Kepompong

 



Ada yang tahu bahagia itu warnanya apa hayooo? Hihi, emak kepompong ceritanya lagi hepi niih alhamdulillah kabut polusi yang menyelimuti kota kami sudah terurai. Awan-awan putih nan cantik sudah kembali terlihat mendandani langit yang biru. Apalagi ditambah dengan angin yang kadang sepoi-sepoi semilir bikin ngantuk dan seperti mengayun kepompong, tetapi juga mengembus dengan kencang seperti meniup rerumputan yang bergoyang. 

Meskipun memang ada konsekuensi dari semua ini yaitu sinar matahari yang teriiik menyengat kulit, tapi gapapa sensasinya malah seperti sedang berada di pantai. Ayuukkklah kita mantai, yuk! Kangen banget pengen ke pantai. Semoga segera bisa terlaksana dalam waktu dekat bersama keluarga emak kepompong. 

Eh iya, kembali ke warna kebahagiaan ya, mari kita telusuri deh di cerita emak kepompong kali ini. 


Cerita hari ini

Alhamdulillah masih berada di dalam kabin yang menguatkan dan membesarkan tekad bahwa pemilihan passion fotografi emak kepompong itu engga salah. Beberapa pelajaran dari fotografi yang bisa diambil pun sangaaaat banget bisa diterapin ke dunia ilustrasi yang emak kepompong pernah pelajari dan agak slow dulu di tahun ini, katakanlah untuk menentukan arah bayangan, mana bagian yang lebih gelap pada benda. Kalau dulu tuh waktu kecil masih susah lho menentukan itu gradasi arsiran yang gelap sebelah mana, hihi. 

Sebenarnyaaa sih dari zaman ada pelajaran seni rupa ada tuh guci atau vas bunga yang ikonik di buku-buku pelajaran kita, dengan digambar memakai pensil, arsiran halus dan kasar yang membuat vas itu tampil seperti siluet. Nah justru dengan fotografi emak kepompong bisa lebih memahami bagaimana bayangan menjadikan si hero lebih indah. Jadi merasa kalau arsiran bayangan gradasi zaman dulu tuh berarti ngasal bangeet tidak sesuai teori bayangan.

Dengan fotografi pula emak kepompong menjadi lebih bisa (jika lagi rajin disertai niat baja) untuk membuat konsep foto sendiri baik untuk tulisan, ilustrasi foto blog, atau bahkan buku. Alhamdulillah masyaallah tabarokallah. Pengen sebenarnya bisa punya kamera instan yang begitu motret bisa dijadikan tempelan di jurnal kehidupan, semoga suatu saat.

Untuk perasaan hati, alhamdulillah bahagia dengan porsinya. Meskipun kondisi raga emak kepompong masih dalam tahap pemulihan, alhamdulillah ada bapak kepompong yang bisa membantu antar jemput anak-anak. Kata beliau memang hari ini mau mengkhususkan untuk emak kepompong, masyaallah bisaan aja. Alhamdulillah bi ni'matihi tatimushalihat.











Tidak ada komentar: