Rabu, 15 Mei 2013

Rusuk season 2 " Di mana rusukku?"





"Mana...mana...." Aku menghitung jajaran unitku

Saat janji suci itu bertalu
Aku gusar saat gadis itu memandangmu
Bukan saja karena kecantikannya yang tak kenal jemu
Namun karena nasibku
Kau bilang waktu itu
Gadis yang akan jadi istrimu
Adalah tulang rusukmu
 
"Apaa..?" Aku tak terima dan berseru
Membayangkan satu jajaran hilang dariku
Nyatanya aku keliru
Saat kalian tertidur dalam cinta yang berlabuh pada TuhanMu 

Aku masih bisa menghitung jumlah yang sama dalam diriku
Malah aku menemukan tambatan hatiku
Dalam dua belas pasang unit pada rusuk istrimu

Hey, aku menemukan jodohku dari jodohmu
Istrimu itu memang tercipta dari rusukmu
Namun ajaibnya tak ada rusuk dari dirimu yang hilang
Pun rusuk istrimu juga tak bertambah satu
Hanya pelvis* yang jadi penentu
Pelvis istrimu kelak akan bicara bahwa ialah pintu
yang membuatmu memanggilnya ibu dari anak-anakmu




P.s
*pelvis : tulang panggul. Ada yang menyebut perbedaan laki-laki dan perempuan berdasar rangka pelvis, ada yg berdasar pelvis dan tengkorak, ada yg tengkorak saja  dan tulang panjang (web.usu.ac.id)

5 komentar:

dongeng naura mengatakan...

ini masuknya prosa puisi ya mbak.keren bgt.pake bahasa ilmiah.:D

Unknown mengatakan...

Org kesehatan, jd bahasanya kesehatan juga. Keren...

Viana Wahyu mengatakan...

Hihi iya mbak ya, puisi aliran bebas :D mba Anik juga kereen, maksih sudah mampir mbak :)

Viana Wahyu mengatakan...

Mb Dwi jug kereenn....makasih y mbak untuk kedatangannya :)

Leyla Hana mengatakan...

Bagus pemilihan kata-katanya, Vi, tapi itu gambarnya buat apa ya di screenshoot?