Kamis, 26 September 2019

Stok Cinta Suami




"Muliakan suami dulu karena surga kita ada padanya, dengannya anak-anak kita akan tampak sebagai malaikat yang membentangkan jalan surga di bawah telapak kaki kita." (Viana Wahyu)


Saya pernah menulis quote ini ketika jadi mahasiswi Matrikulasi di Institut Ibu Profesional. Tulisan ketika tugas keempat yang mewajibkan menulis surat pada suami. Hmmm... (kalau kepo bisa kulik isinya di postingan berikut yaa, hihi) --- Jejak Tugas Menulis Surat Cinta


Yuk ke Gudang Cinta Suami


Judul tulisan ini terinspirasi dari buku pak Cahyadi Takariawan yang saya buka-bika kembali. Dan tertumbuk pada sub chapter, 'Suami surplus cinta'. Artinya kurang lebih versi saya yaitu suami yang memiliki cinta yang berlebih, berlimpah ruah, karena ada banyaaak kantong-kantong cinta yang selalu cepat terpenuhi kembali sebelum isinya habis.

Kalau menurut pak Cah, surplus cinta di sini maksudnya ialah suami yang memiliki kemampuan untuk memproduksi cinta, sanggup mencintai dan memiliki kemampuan untuk memimpin dengan sepenuh hati. Suami memiliki ruang  persediaan cinta yang sangaaat luas dalam dirinya untuk memberikan cinta pada istri dan anak-anaknya.

Betapa nyamannya yaaa bisa menyelip ke gudang cinta suami inih.. ah, tapi kok kepo banget.. Kita ga usah menyelam pun sudah bisa merasakan tebaran cinta suami kan.. eh, atau belum juga ? Hihi...





Baiklaah.. mari kita kupas sedikit dari buku Wonderful Husand ini. Kebetulan pas pisan dengan materi kuliah emak online tentang Komunikasi Suami Istri.


Jangan Runtuh Karena Ekspektasi

"Saat seorang wanita memutuskan untuk menikah dan ia berharap mendapatkan suami ideal (maka itu) adalah kemustahilan. Sungguh, ia hanya akan menikah dengan seorang lelaki biasa saja yang bersedia melakukan pembelajaran bersama serta berproses bersama menuju kondisi ideal yang diharapkan.

Proses menuju kondisi ideal inilah yang harus dilakukan dengan konsisten dan penuh kesabaran karena teramat banyak kendala menyusuri setiap langkah dan konsekuensinya. Ideal itulah proses dan usaha menjadi, bukan pada hasil jadi yang bernama 'suami ideal'." (Cahyadi Takariawan)

Kata pak Cahyadi (ini salah satu hal yang saya suka kalau ada tulisan yang mengupas sisi laki-laki dari laki-laki pula), kalau menyediakan stok cinta berlebih di hati dan jiwa suami ini bukan hal yang mudah. Karena suami berinteraksi dengan istri setiap hari dan sangat berpotensi banyak menemukan hal yang tidak disukainya dan tidak selalu menyenangkan hatinya. Namun sebagai suami, ia harus selalu memimpin dengan kasih sayang walaupun ada banyak hal yang tidak disukai dari istrinya.

Sebenarnya hal ini sama saja sih ya, mak,dengan kondisi para istri. Sering realita itu tidak sesuai dengan ekspektasi. Biasanya hal ini lebih pada masa awal-awal menikah yang suka syok menghadapi hal-hal yang tidak sesuai ekspektasinya pada suami. Meskipun masih bisa saja hal ini menimpa pasutri yang sudah lama menikah.

Lalu Bagaimana Solusinya ?


Dokumen pribadi


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan nih

1. Hadirkan cinta yang tulus
Mencintai dengan tulus itu hanya ingin melihat kebaikan dan kebahagiaan dari yang dicintai. Jika ada sebuah keburukan yang akan menutupi kebaikan maka sepantasnyalah untuk menyingkirkan keburukan itu.

Namun ada caranya. Ada contohnya. Dan ada pesannya dari Rasulullah saw yang menyampaikan bahwa tulang rusuk itu bila dibiarkan akan bengkok namun jika diperlakukan keras akan patah.

Suami atau istri kita adalah anugerah terbaik bagi kita. Jika melihat kekurangannya, maka tutupilah dengan kelebihan kita. Jika ada hal yang menjadi keburukannya, nasihatilah dengan kebaikan, kelembutan, sayang dan juga doa.

Kita tentu ingin suami menjadi suami surplus cinta untuk kita, namun seringkali kita harus melalui ujian dulu untuk bisa mendapat surplus cintanya.

2. Mari berbesar hati, berteguh hati untuk memulai menjadi istri yang surplus cinta untuk suami jika ingin suami melakukan hal serupa untuk kita.

Bisa jadi memang pola asuhnya yang membentuk karakter suami menjadi keras dan defisit cinta, bisa juga karena memang belum sampainya ilmu dan hikmah padanya, atau memang kurang stimulus cinta. Dari siapa ? Dari kita dunk ya.

Sebuah batu yang keras akan menjadi berlubang juga jika diteteskan air terus menerus ke atasnya.

3. Agendakan couple time sebagai salah satu perekat hati dan sebagai komunikasi terbaik. Mulai saja dan optimalkan hal-hal sederhana sebagai bumbu dan jalan untuk couple time ini. Saling menyampaikan harapan dengan baik, dan sebagai istri kita bisa mulai dengan meminta suami untuk menilai diri kita, apa yang harus kita perbarui, apa yang harus kita kurangi dan hilangkan. Nah di sini jangan baper ya :)

4. Doa rabithah
Ayuk ketuk-ketuk hati suami kita, sambil kita terus berbenah merefresh ilmu, hati dan juga fisik kita.. ini proses kita. Hasilnya ayuk ketuk-ketuk pintu langit-Nya agar hati suami menjadi berkelimpahan cinta untuk kita.

Bacakan terus doa Rabithah ini terutama saat habis sholat sambil membayangkan wajah suami tercinta. Masya Allah.. bikin dag dig dug yaaa.. 💕💕


Semangaaat para istri jadi bunga terharum..
Dan semangaaat para suami tuk jadi pangeran paling gagah melindungi...


### Tulisan sederhana ini untuk berpartisipasi meski mepeet pada program #oneweekonewriting kelas minat menulis IP Depok pekan kedua


1 komentar:

Shireishou mengatakan...

wah, keren! shirei menikah via biro jodoh online. Kenal sebulan, terus menikah. Wkakakak. Akibatnya adaptasinya Subhanallah. Coba nemu artikel ini dr dl. Mungkin bs lbh gampang melalui tahun pertama wkakka
Makasih, buanyaaaak