NHW#8 Mission Accomplished !
Bismillaahirrohmaanirrohiim
"Kita tidak diminta bisa menjalankan semua peran di kehidupan semesta, kita hanya diminta bersungguh-sungguh pada peran peradaban kehidupan kita"
(Viana Wahyu)
Kita Tak Sedang Bermain-main Dengan Hidup
Saya jadi teringat kisah keluarga Nabi Ibrahim. Masya Allaah, mereka taat tanpa mendebat. Ketika Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail hijrah ke Makkah. Dan bagian puncak yang membuat saya takjub berkali-kali meski kisah itu terekam sejak kecil ialah saat ibunda Nabi Ismail berlarian antara bukit Shafa dan Marwa untuk mencari air. Ia ikuti perannya sebagai ibu, ia lakukan feelingnya mencari air meski hanya fatamorgana, tapi ternyata memang endingnya Allah jadikan muara zam-zam di bawah kaki nabi Ismail.
Apakah keluarga Nabi Ibrahim tahu bahwa kisah mereka adalah kisah tentang fitrah kehidupan ? Wallahualam. Tapi yang saya tangkap, mereka taat pada perintah Allah tanpa mendebat, bahkan ketika turun perintah untuk menyembelih nabi Ismail. Mereka mematuhinya dan mengerjakannya dengan keyakinan pada-Nya. Dan akhirnya hikmah luar biasa pun terkuak dari ketaatan mereka, hikmah kesabaran, ketaatan, misi satu keluarga yang saling menguatkan dan lahirnya ibadah yang mulia yaitu ibadah Haji dan Qurban.
Bagaimanakah dengan kita ? Semoga kita bisa selalu taat tanpa mendebat, hormat tanpa menjilat dan menjaga diri serta keluarga kita dari kepedihan dunia akhirat. Dan segera temukan lalu kerjakan misi kehidupan kita.
Allah SWT berfirman:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
"Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 115)
Hwaaa.. saya menangis di awal mengerjakan NHW #8 ini ! Bahkan ketika menyusun kerangka berpikir sebelum mengerjakan NHW #8 ini. Masya Allah, Allah tidak sedang bermain-main dengan kita, Allah tidak membuat kita dengan main-main dan janji Allah tidak main-main. Pasti. Dan pasti akan terjadi. Lalu saya tergugu, sudah sejauh ini melangkah dalam hidup, apa yang sudah saya temukan ? Apa yang sudah saya kerjakan ? Apa yang sudah saya manfaatkan ? Apa yang sudah saya amalkan ? Jangan-jangan hanya dianggap main-main oleh-Nya.. ?
Masya Allah saya menikmati air mata ini, saya anggap sedang melakukan dialog hati dengan-Nya. Bahkan dari NHW sebelum-sebelumnya, saya merasa baru kali ini kerja hati bisa seiring dengan otak yang mencoba mengartikan jejak-jejak nafas peradaban yang dibagikan oleh Ibu (bu Septi Peni).
Sebelumnya saaya lampirkan resume yang bisa saya pahami dari alur menemukan misi spesifik,
Dan akhirnya setelah berurai dan lama menyusun kepingan NHW 8 ini saya jadi berbinar-binar ! Saya jadi bahagia. Saya tidak tahu misi yang saya temukan apakah benar seperti yang digariskan-Nya atau tidak. Tapi bismillah, jemput dan lakukan peran peradaban itu dengan bahagia ❤
Rumus Ajaib Be-Do-Have dan little Give
Makin jelas ya gambaran tentang konsep be-do-have yang diramu oleh tim IIP.
Hayuk kita terjemahkan sinyal-sinyal dari Allaah dalam kehidupan kita. Mau menjadi apakah kita dengan kualitas mental yang kita harapkan ➡️ hal apa yang bisa kita lakukan dengan (ragam) potensi yang dilampirkan-Nya ➡️ karya apa yang akan kita capai dan yang paliinggg saya suka yaitu give atau saya coba artikan dengan amal. Bahwa ilmu adalah buah dari amal, dan amal adalah salah satu warisan sepanjang masa dalam kehidupan kita. Masya Allaah luar biasa penemu dan peramu ilmu-Nya hingga sampai ke otak-otak kita.
Caring dan creator yang membuat berbinar
Dari sebelum menemukan tes bakat St30 saya amat menyukai menulis. Dan aktivitas yang saya sukai juga ialah tentang caring (merawat orang lain). Bila boleh flash back cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi dokter, saya suka ilmu biologi, saya suka menulis (yang saya artikan dengan menganalisa yang masuk juga pada kesesuaian hasil St30). Namun skenario hidup saya mengalami pergeseran kompetensi menjadi bidan. Dan ketika akhirnya saya resign dari dunia publik, saya merasa menulis masih bisa jadi teman saya untuk bermanfaat dengan tulisan tentang kesehatan ataupun fiksi dari olahan analisa kehidupan di sekeliling saya.
Saya senang menolong orang, merawat orang dan menulis. Akhir-akhir ini sambil terus pelan-pelan menyelesaikan satu demi satu outline buku dan menunggu acc penerbit, saya belajar ngeblog juga. Blog yang sudah berusia 10 tahun ini harus juga menjadi tangan manfaat dari sedikit kompetensi saya. Dan ketika saya merasa suka dan bisa juga untuk fotografi, saya merasa fotografi pun bisa dimanfaatkan. Pertama untuk foto blog saya bisa memakai dari foto yang saya ambil sendiri, copyright saya sendiri. Pernah berfikir ke depan juga bisa menjadi fotografi human interest tentang kesehatan baik foto tentang bayi, kehidupan medis maupun foto kelahiran, menjadi trivia kesehatan dari genre still life photography atau food photography. Bahkan siapa tahu cover calon buku-buku saya kelak bisa dari foto saya sendiri. Saya menyebutnya sebagai potensi creator yang juga selalu masuk dalam tes St30. Bismillaah semoga saya bisa memanfaatkan sampiran-sampiran bakat saya. Bukankah akhirnya muaranya sama yakni caring 😊
Be-do-have dan give ala Viana
Apa yang ingin saya capai di rentang kehidupan ini ? Saya coba share kembali infografisnya di sini ya
Be : saya ingin menjadi health educator khususnya di bidang midwifery. Banyak asuhan keluarga yang masih bisa saya ambil dan in sya Allah saya kejar kompetensinya. Saya ingin keluarga-keluarga di Indonesia bisa semakin peduli dengan kesehatannya. Mental yang harus dimiliki untuk ini menurut saya ialah mental sebagai educator yang senang berbagi ilmu, sabar (seorang midwife pun harus sabar kan buibu 🙊), pandai menganalisa, senang mencari ilmu, menciptakan ilmu kreatif/cara memahami ilmu dengan cara kreatif dan peduli kesehatan.
Do : hal ini sesuai dengan milestone yang sudah dibuat di NHW #4. Bisa disimak di sini ya Milestone NHW 4
Have : saya bersama suami sebagai partner kehidupan sejati, ingin membuat rumah sehat (turunan dari Rumah Doppler cahaya keluarga Azizam di NHW 3). Meskipun mungkin saya tidak terjun langsung sebagai nakes pelayanan kesehatan, setidaknya itu bisa menjadi kolaborasi usaha dengan teman-teman sevisi.
Lalu punya buku-buku sebagai amal jariyah kami. Yang mengabadikan segala kisah kehidupan dan juga keilmuan yang ditulis populer dan kreatif. Dan yang tak ketinggalan menulis novel anak lagi untuk warisan anak cucu.
Give : ini kalau bagi saya ialah konsep memberi, sharing, berbagi dan tentu saja pelayanan. Karena inilah desain akhir dari kehidupan kita yaitu beramal. Tujuan berilmu salah satunya untuk mengamalkannya. Dan isinya hampir sama antara poin "have" dan "give"
Road Map
Kali ini mengulang tentang rentang waktu belajar menjalankan peran.
Lifetime purpose : goals besarnya ialah menjadi yang paling bermanfaat untuk orang lain tanpa batas masa meskipun raga ini hanya hitungan tahun. Saya ingin semua dari saya bisa menjadi amal jariyah.
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Yang terdefinisikan kembali sebagai
💕 mengamalkan ilmu dan kompetensi kebidanan sebagai amal jariyah (semoga memenuhi kriteria ilmu yang bermanfaat)
💕 bersama suami dan keluarga membangun rumah sehat yang berkolaborasi dengan teman-teman praktisi kesehatan yang tidak bertujuan pada profit tapi caring. Saya terinspirasi dari rumah bersalin gratis saat saya bekerja di rumah bersalin sebuah lembaga amil zakat dulu. (Semoga memenuhi sebagai Sedekah jariyah)
💞 Anak yang shalih/ah. Bersama suami membangun rumah kami ini sebagai rumah pendidikan ilmu agama dan ilmu dunia. Menjalankan peran sebagai ibu manajer keluarga dalam mendidik anak-anaknya (semoga memenuhi keinginan memiliki doa anak shalih-ah)
Strategic Plan
Hal ini sama dengan milestone yang sudah saya buat. Maka ditetapkanlah titik 0 km pada 2017 sebelum kenal matrikulasi. Bertepatan juga dengan kembalinya saya di dunia kebidanan meskipun hanya menjadi fasilitator di dunia maya yang berafiliasi pada komunitas para bidan muda di Indonesia.
Km 0- km 1 ( 2 tahun ke-1) : menguasai (lebiih lagi) ilmu Asuhan Keluarga dan sambil tetap melakukan aktivitas menulis dan caring.
Km 1-km 2 ( 1 tahun ke-2) : menguasai ilmu perawatan ibu dan anak (laktasi, spa, yoga, dll) dan manajemen keluarga sambil tetap melakukan aktivitas menulis dan caring (mengumpulkan modal untuk lifemap purpose)
Km 2-km 3 (tahun ke-3) : menguasai ilmu bisnis, kepenulisan profesional, kuliah lagi, fotografi
Km 3-km4 (tahun ke-4) : menguasai ilmu menjadi inspirator, penggerak kader kesehatan, fotografer, penulis profesional
Km 4-5km (tahun ke-5) : survive di dunia menulis, menjadi inspirator kesehatan, survive di masyarakat bersama keluarga sambil terus mengumpulkan modal untuk lifemap purpose sub sedekah jariyah.
Yearly resolution/ New Year Resolution
Naah.. resolusi tahunan ini dalam pikiran saya harus selalu bertautan dengan NHW 2 dan NHW 6 yaitu
❤ Memenuhi indikator sesuai yang ditulis di NHW#2. Tahap NHW 2 ini yang menjadi titik awal saya paham dan berbinar sekali belajar di IIP
❤Menjalankan timeline yang sudah dibuat di NHW #6 dan menerapkan desain pembelajaran padaNHW#5
❤ Memulai dan 'mencicil' lifetime purpose
❤ One year minimal one book ! Lakukan.. lakukan.. entah fiksi atau nonfiksi populer. Harus semangat, ya Vi.
Alhamdulillaah selesai juga NHW 8 ini.. hayuk berubah menjadi lebih baik. Hayuk semangat berubah.. semangat.. semangat..
Mengutip sebuah quote "Hidup tidak mengenal siaran tunda" maka "Ayunkan arah kompas kehidupanmu, sekarang !"
Sekarang
Sekarang
Sekarang
Karena kita tak tahu kapan kehidupan kita berakhir, setidaknya ketika nanti kita harus mempertanggung jawabkan semua misi kehidupan kita, kita bisa menjawab "Alhamdulillaah mission accomplished, ya Allah"😍🙏
Waktu terbaik kita adalah hari ini, ketika kita akrab dengan rajutan harapan mentari esok hari dan lekat dengan kenangan senja kemarin (Viana Wahyu)
|
"Kita tidak diminta bisa menjalankan semua peran di kehidupan semesta, kita hanya diminta bersungguh-sungguh pada peran peradaban kehidupan kita"
(Viana Wahyu)
Kita Tak Sedang Bermain-main Dengan Hidup
Saya jadi teringat kisah keluarga Nabi Ibrahim. Masya Allaah, mereka taat tanpa mendebat. Ketika Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail hijrah ke Makkah. Dan bagian puncak yang membuat saya takjub berkali-kali meski kisah itu terekam sejak kecil ialah saat ibunda Nabi Ismail berlarian antara bukit Shafa dan Marwa untuk mencari air. Ia ikuti perannya sebagai ibu, ia lakukan feelingnya mencari air meski hanya fatamorgana, tapi ternyata memang endingnya Allah jadikan muara zam-zam di bawah kaki nabi Ismail.
Apakah keluarga Nabi Ibrahim tahu bahwa kisah mereka adalah kisah tentang fitrah kehidupan ? Wallahualam. Tapi yang saya tangkap, mereka taat pada perintah Allah tanpa mendebat, bahkan ketika turun perintah untuk menyembelih nabi Ismail. Mereka mematuhinya dan mengerjakannya dengan keyakinan pada-Nya. Dan akhirnya hikmah luar biasa pun terkuak dari ketaatan mereka, hikmah kesabaran, ketaatan, misi satu keluarga yang saling menguatkan dan lahirnya ibadah yang mulia yaitu ibadah Haji dan Qurban.
Bagaimanakah dengan kita ? Semoga kita bisa selalu taat tanpa mendebat, hormat tanpa menjilat dan menjaga diri serta keluarga kita dari kepedihan dunia akhirat. Dan segera temukan lalu kerjakan misi kehidupan kita.
Allah SWT berfirman:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
"Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 115)
Hwaaa.. saya menangis di awal mengerjakan NHW #8 ini ! Bahkan ketika menyusun kerangka berpikir sebelum mengerjakan NHW #8 ini. Masya Allah, Allah tidak sedang bermain-main dengan kita, Allah tidak membuat kita dengan main-main dan janji Allah tidak main-main. Pasti. Dan pasti akan terjadi. Lalu saya tergugu, sudah sejauh ini melangkah dalam hidup, apa yang sudah saya temukan ? Apa yang sudah saya kerjakan ? Apa yang sudah saya manfaatkan ? Apa yang sudah saya amalkan ? Jangan-jangan hanya dianggap main-main oleh-Nya.. ?
Masya Allah saya menikmati air mata ini, saya anggap sedang melakukan dialog hati dengan-Nya. Bahkan dari NHW sebelum-sebelumnya, saya merasa baru kali ini kerja hati bisa seiring dengan otak yang mencoba mengartikan jejak-jejak nafas peradaban yang dibagikan oleh Ibu (bu Septi Peni).
Sebelumnya saaya lampirkan resume yang bisa saya pahami dari alur menemukan misi spesifik,
Dan akhirnya setelah berurai dan lama menyusun kepingan NHW 8 ini saya jadi berbinar-binar ! Saya jadi bahagia. Saya tidak tahu misi yang saya temukan apakah benar seperti yang digariskan-Nya atau tidak. Tapi bismillah, jemput dan lakukan peran peradaban itu dengan bahagia ❤
Rumus Ajaib Be-Do-Have dan little Give
Camilan materi 8 |
Hayuk kita terjemahkan sinyal-sinyal dari Allaah dalam kehidupan kita. Mau menjadi apakah kita dengan kualitas mental yang kita harapkan ➡️ hal apa yang bisa kita lakukan dengan (ragam) potensi yang dilampirkan-Nya ➡️ karya apa yang akan kita capai dan yang paliinggg saya suka yaitu give atau saya coba artikan dengan amal. Bahwa ilmu adalah buah dari amal, dan amal adalah salah satu warisan sepanjang masa dalam kehidupan kita. Masya Allaah luar biasa penemu dan peramu ilmu-Nya hingga sampai ke otak-otak kita.
Caring dan creator yang membuat berbinar
Dari sebelum menemukan tes bakat St30 saya amat menyukai menulis. Dan aktivitas yang saya sukai juga ialah tentang caring (merawat orang lain). Bila boleh flash back cita-cita saya sejak kecil ingin menjadi dokter, saya suka ilmu biologi, saya suka menulis (yang saya artikan dengan menganalisa yang masuk juga pada kesesuaian hasil St30). Namun skenario hidup saya mengalami pergeseran kompetensi menjadi bidan. Dan ketika akhirnya saya resign dari dunia publik, saya merasa menulis masih bisa jadi teman saya untuk bermanfaat dengan tulisan tentang kesehatan ataupun fiksi dari olahan analisa kehidupan di sekeliling saya.
Saya senang menolong orang, merawat orang dan menulis. Akhir-akhir ini sambil terus pelan-pelan menyelesaikan satu demi satu outline buku dan menunggu acc penerbit, saya belajar ngeblog juga. Blog yang sudah berusia 10 tahun ini harus juga menjadi tangan manfaat dari sedikit kompetensi saya. Dan ketika saya merasa suka dan bisa juga untuk fotografi, saya merasa fotografi pun bisa dimanfaatkan. Pertama untuk foto blog saya bisa memakai dari foto yang saya ambil sendiri, copyright saya sendiri. Pernah berfikir ke depan juga bisa menjadi fotografi human interest tentang kesehatan baik foto tentang bayi, kehidupan medis maupun foto kelahiran, menjadi trivia kesehatan dari genre still life photography atau food photography. Bahkan siapa tahu cover calon buku-buku saya kelak bisa dari foto saya sendiri. Saya menyebutnya sebagai potensi creator yang juga selalu masuk dalam tes St30. Bismillaah semoga saya bisa memanfaatkan sampiran-sampiran bakat saya. Bukankah akhirnya muaranya sama yakni caring 😊
Be-do-have dan give ala Viana
Apa yang ingin saya capai di rentang kehidupan ini ? Saya coba share kembali infografisnya di sini ya
Be : saya ingin menjadi health educator khususnya di bidang midwifery. Banyak asuhan keluarga yang masih bisa saya ambil dan in sya Allah saya kejar kompetensinya. Saya ingin keluarga-keluarga di Indonesia bisa semakin peduli dengan kesehatannya. Mental yang harus dimiliki untuk ini menurut saya ialah mental sebagai educator yang senang berbagi ilmu, sabar (seorang midwife pun harus sabar kan buibu 🙊), pandai menganalisa, senang mencari ilmu, menciptakan ilmu kreatif/cara memahami ilmu dengan cara kreatif dan peduli kesehatan.
Do : hal ini sesuai dengan milestone yang sudah dibuat di NHW #4. Bisa disimak di sini ya Milestone NHW 4
Have : saya bersama suami sebagai partner kehidupan sejati, ingin membuat rumah sehat (turunan dari Rumah Doppler cahaya keluarga Azizam di NHW 3). Meskipun mungkin saya tidak terjun langsung sebagai nakes pelayanan kesehatan, setidaknya itu bisa menjadi kolaborasi usaha dengan teman-teman sevisi.
Lalu punya buku-buku sebagai amal jariyah kami. Yang mengabadikan segala kisah kehidupan dan juga keilmuan yang ditulis populer dan kreatif. Dan yang tak ketinggalan menulis novel anak lagi untuk warisan anak cucu.
Give : ini kalau bagi saya ialah konsep memberi, sharing, berbagi dan tentu saja pelayanan. Karena inilah desain akhir dari kehidupan kita yaitu beramal. Tujuan berilmu salah satunya untuk mengamalkannya. Dan isinya hampir sama antara poin "have" dan "give"
Road Map
Kali ini mengulang tentang rentang waktu belajar menjalankan peran.
Lifetime purpose : goals besarnya ialah menjadi yang paling bermanfaat untuk orang lain tanpa batas masa meskipun raga ini hanya hitungan tahun. Saya ingin semua dari saya bisa menjadi amal jariyah.
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Yang terdefinisikan kembali sebagai
💕 mengamalkan ilmu dan kompetensi kebidanan sebagai amal jariyah (semoga memenuhi kriteria ilmu yang bermanfaat)
💕 bersama suami dan keluarga membangun rumah sehat yang berkolaborasi dengan teman-teman praktisi kesehatan yang tidak bertujuan pada profit tapi caring. Saya terinspirasi dari rumah bersalin gratis saat saya bekerja di rumah bersalin sebuah lembaga amil zakat dulu. (Semoga memenuhi sebagai Sedekah jariyah)
💞 Anak yang shalih/ah. Bersama suami membangun rumah kami ini sebagai rumah pendidikan ilmu agama dan ilmu dunia. Menjalankan peran sebagai ibu manajer keluarga dalam mendidik anak-anaknya (semoga memenuhi keinginan memiliki doa anak shalih-ah)
Strategic Plan
Hal ini sama dengan milestone yang sudah saya buat. Maka ditetapkanlah titik 0 km pada 2017 sebelum kenal matrikulasi. Bertepatan juga dengan kembalinya saya di dunia kebidanan meskipun hanya menjadi fasilitator di dunia maya yang berafiliasi pada komunitas para bidan muda di Indonesia.
Km 0- km 1 ( 2 tahun ke-1) : menguasai (lebiih lagi) ilmu Asuhan Keluarga dan sambil tetap melakukan aktivitas menulis dan caring.
Km 1-km 2 ( 1 tahun ke-2) : menguasai ilmu perawatan ibu dan anak (laktasi, spa, yoga, dll) dan manajemen keluarga sambil tetap melakukan aktivitas menulis dan caring (mengumpulkan modal untuk lifemap purpose)
Km 2-km 3 (tahun ke-3) : menguasai ilmu bisnis, kepenulisan profesional, kuliah lagi, fotografi
Km 3-km4 (tahun ke-4) : menguasai ilmu menjadi inspirator, penggerak kader kesehatan, fotografer, penulis profesional
Km 4-5km (tahun ke-5) : survive di dunia menulis, menjadi inspirator kesehatan, survive di masyarakat bersama keluarga sambil terus mengumpulkan modal untuk lifemap purpose sub sedekah jariyah.
Yearly resolution/ New Year Resolution
Naah.. resolusi tahunan ini dalam pikiran saya harus selalu bertautan dengan NHW 2 dan NHW 6 yaitu
❤ Memenuhi indikator sesuai yang ditulis di NHW#2. Tahap NHW 2 ini yang menjadi titik awal saya paham dan berbinar sekali belajar di IIP
❤Menjalankan timeline yang sudah dibuat di NHW #6 dan menerapkan desain pembelajaran padaNHW#5
❤ Memulai dan 'mencicil' lifetime purpose
❤ One year minimal one book ! Lakukan.. lakukan.. entah fiksi atau nonfiksi populer. Harus semangat, ya Vi.
Alhamdulillaah selesai juga NHW 8 ini.. hayuk berubah menjadi lebih baik. Hayuk semangat berubah.. semangat.. semangat..
Mengutip sebuah quote "Hidup tidak mengenal siaran tunda" maka "Ayunkan arah kompas kehidupanmu, sekarang !"
Sekarang
Sekarang
Sekarang
Karena kita tak tahu kapan kehidupan kita berakhir, setidaknya ketika nanti kita harus mempertanggung jawabkan semua misi kehidupan kita, kita bisa menjawab "Alhamdulillaah mission accomplished, ya Allah"😍🙏
Waktu terbaik kita adalah hari ini, ketika kita akrab dengan rajutan harapan mentari esok hari dan lekat dengan kenangan senja kemarin (Viana Wahyu)
Posting Komentar untuk "NHW#8 Mission Accomplished !"