Stay at Home, Stay Happy
Saya sempat membaca sebuah pertanyaan di linimasa, berapa lama orang Indonesia betah #dirumahaja?
Dan seakan menjawab, dengung "kebebasan" itu akan tiba seiring dengan akan diberlakukannya keputusan awal yang baru*.
Kalau bagi saya, jika ditanya berapa lama, maka saya akan menjawab sebenarnya seberapa lama atau selamanya pun mereka bisa tetap tinggal #dirumahaja asalkan S&K mereka dapatkan. Kebutuhan makannya terpenuhi, jaminan kesehatan ditanggung, pekerjaan bisa dialihkan atau bisa beralih ke sistem daring, maka bisa saja mereka lama berada di rumah.
Namun nyatanya, tanpa menutup mata, pergerakan masyarakat sudah kian masif. Jalan sudah mulai ramai, tempat-tempat umum kian penuh, fasilitas publik kian terbuka, dan yang baru saja kita lihat bersama tentang arus pemudik.
Kondisi awal yang baru ini bukanlah era kebebasan. Bukanlah sebuah keterlepasan dari intaian virus covid (yang jadi penyebab utama) dan virus-bakteri lainnya. Masalah utamanya belum selesai.
Bersambung...
Posting Komentar untuk "Stay at Home, Stay Happy"