Senin, 03 Januari 2022

Tips Aman Tanpa Deg-Degan Saat Anak Divaksinasi Covid di Sekolah

Vaksinasi Covid pada Anak-Anak


Bismillah,
Mas divaksinasi di sekolah, yaaa

Teman-teman yang ikut banyak, Bun? 

Banyaaaaakk, tenang saja, kamu ga sendiri, le (yang ngerasain tremor alias nervous 🙈 bagian ini saya ucap dalam hati saja).

Ada yang tidak deg-degan saat divaksinasi covid?

Meski dulu sering "nginjeksi" atau menyuntik juga mengimunisasi anak-anak di Posyandu atau di sekolah, tapii ketika anak sendiri mau divaksinasi tetap saja saya butuh waktu menguatkan hati. Beberapa kali nanya ke suami, "Yakin, Yah gapapa anak-anak divaksinasi di sekolah saja?"

Mengingat ini kan vaksin jenis baru, kipi tiap orang apalagi anak beda-beda dan saya ingin rasanya nungguin si mas di sekolah. Kebetulan saya menjadi perwakilan orang tua di sekolah berharap sekali jadwal suami sedang WFH ketika pelaksanaan vaksinasi di sekolah agar bisa menjadi pemantau dan nungguin anak-anak. 

Ternyata jadwal suami WFO dan tidak diizinkan oleh beliau untuk membawa adek yang masih 5  tahun ke sekolah, duh!

Tapi sebagai emak-emak mesti berusaha tenang dan menyiapkan anak-anak. Apalagi teman sekelas yang rencana ikut vaksinasi juga lumayan banyak. Jadi meski para bunda tidak secara eksplisit menyampaikan deg-degannya, tapi minimal kebersamaan kami dan keputusan untuk mengizinkan anak-anak divaksinasi di sekolah yang bisa menepis rasa galau bin baper para emak. 

Berikut yaa persiapan dan pelaksanaan vaksinasi covid-19 pada anak-anak versi saya,


Pra-Vaksinasi

1. Persiapan mental dan fisik
Sejak saya dan Ayahnya mendapat info dari sekolah untuk pelaksanaan vaksinasi di sekolah, kami berdua menguatkan mental sebelum menyampaikan ke anak sulung kami yang bernama Azzam.

InsyaAllah secara mental sih anak kami pemberani berhadapan dengan jarum suntik, namun kali ini vaksinasinya dilaksanakan di sekolah. Tentu saja ada aturan sekolah agar para orang tua tidak boleh menunggui (kecuali orang tua yang bertugas).

Kami banyak memberikan masukan bahwa banyak teman-teman yang ikut divaksin dan insyaAllah rasanya akan sama seperti BIAS yang dari kelas 1 diikuti di sekolah, tanpa ditunggui. 

Tak lupa kami juga mengajak Azzam untuk sering berdoa khusus agar Allah mudahkan dan berikan kesehatan pasca divaksin.

Oh iya, saya pun bertanya pada beberapa teman nakes tentang pelaksanaan vaksinasi anak di sekolah, alhamdulillah semuanya positif memberikan dukungan.

Anak yang dalam kondisi sakit kalau bisa jangan divaksinasi dulu ya, Bun atau kecuali ada surat dari dokter.

2. Melengkapi administrasi
Dari pihak sekolah yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat mewajibkan para orang tua untuk mengisi form persetujuan, mengisi lembar skrining dan mengirimkan salinan kartu keluarga. 

Kalau bisa mengisi datanya diisi dengan teliti ya, Bun agar memudahkan petugas di lapangan.


Hari Pelaksanaan Vaksinasi

Ini yang bikin deg-degaan ga sih? Tapiii para Bunda jangan sampai perasaan kita kerasa di anak-anak yaa. Kalau saya dan suami serta adeknya berusaha membesarkan hati Azzam. 

"Mas, nanti kalau badannya terasa ga enak, pusing, mual atau gimana-gimana bilang ya sama bu guru." pesan saya.

"Terus nanti kalau bilang, Mas diapain, Bun?"

"Dibawa ke puskesmas atau rumah sakit, Mas."

"Wah, Mas ga mau, Bun."

"Lalu Mas maunya gimana?" tanya saya.

"Dijemput Bundaaaa ..."

"Hihi, iya insyaAllah akan dijemput Bunda dan Adek. Mas juga insyaAllah sehat-sehat yaa abis divaksin." kata saya.

Yang perlu diperhatikan saat akan mengantar anak yang akan divaksinasi di sekolah ialah:

1. Sudah sarapan atau makan
Pelaksanaan vaksinasi dimulai dari level 4 sejak jam 8 pagi dan Azzam yang di kelas 6 mendapat waktu jam 10. 

Usahakan anak sudah makan ya, Bun. Jika anak malah ingin nambah makan boleeeh daripada lemas. Tapi diperhitungkan juga ya agar tidak malah jadi mules seperti yang Azzam rasakan sebelum berangkat, padahal sudah tinggal cusss deh. 

2. Membekali minum dan snack serta alat sholat
Olala, ternyata kelas 4 banyak drama saat akan divaksin (tapi tak ada yang sampai naik ke atap seperti di sekolah saya waktu SD dulu). Jadi perlu banget spare waktu berjaga-jaga jika kondisi tidak sesuai harapan. 

Dan ternyata waktu untuk kelas 6 memang molor, hihi. Jadilah ada waktu tambahan juga untuk makan bekal atau diberi makan siang agar anak-anak tidak lemas atau tensinya rendah seperti teman Azzam. 

3. Membekali doa
Ini pamungkas tapi yang utama banget kalau bagi kami. Saat mengantarnya ke sekolah, saya kembali berpesan agar nanti saat divaksinasi baca doa dan baca surat Al Fatihah agar Allah bantu. 

Dan saya bersama Ayahnya sholat hajat juga agar Allah berikan kemudahan. Serta satu lagi berdoa agar nakes yang bertugas menginjeksi adalah muslim agar nanti ikut membaca basmallah juga sebelum menginjeksi.


Pasca Vaksinasi

Saat menjemput ke sekolah adalah saat yang ditunggu. Kalau saya kebetulan bersama salah satu teman ortu ke sekolah saat makan siang karena kami adalah koordinator di kelas. Jadi bisa sekalian memantau anak-anak. 

Selesai vaksinasi anak-anak harus diobservasi dulu dan waktu pemantauan dilakukan di kelas oleh wali kelas. Saat kami ke kelas ini insyaAllah anak-anak dalam kondisi stabil dan bahagia versi anak-anak ketika bersama teman. 

Alhamdulillah lima belas menit terlewati dengan baik dan semua anak insyaAllah baik-baik saja.

Dan waktunya kami pulangggg ...!

Saat di perjalanan banyak cerita dari Azzam dan alhamdulillah bagian paling serunya versi dia adalah, 

"Alhamdulillah, Bun tadi Bunda bolehin bawa hape agar bisa menghubungi Bunda kalau sudah selesai."

"Iya walaupun Bunda juga pasti ke sekolah sebelum waktu pulang." kata saya.

"Bukan itu, Bun, tadi Mas bisa mabar sama teman-teman saat menunggu waktu dipanggil vaksinasi. Ada teman Mas yang nyesel ga bawa hape, Bun."

Owalaaaah 🤭😂

Alhamdulillahi 'alaa kulli hal


Tips Meminimalisir Kipi Vaksinasi Covid

1. Suplai dengan asupan makan 
Sampai rumah, Azzam makan lagiii. 

2. Istirahat yang cukup
Kemarin saya tidak mengizinkan dia main di luar rumah. Malamnya ada nobar leg 1 final piala AFF sebenarnya di kompleks kami. Seru kan kalau bisa nobar. Tapi alhamdulillah kemarin kami sekeluarga bisa nobar di rumah aja menemani Azzam.

3. Bila perlu bisa memberikan obat antinyeri atau pereda nyeri untuk anak-anak

4. Kompres bagian bekas injeksi dengan air hangat, kalau saya mengompresnya dengan larutan/ salah satu cairan infus yang bisa dibeli di apotek.

5. Batasi dulu aktivitas terutama di luar rumah. Sudah divaksinasi bukan berarti menjadi kebal pada wabah saat ini, namun membantu meminimalkan dampak. 

6. Tetap jaga prokes yaaa 


Oya setelah vaksinasi eyangnya yang di Jatim pun menyempatkan khusus memantau sang cucu sulung. Gimana Azzam? 

Alhamdulillah aman, Yangti.

Ini salah satu ikhtiar kita semua semoga menjadi jalan yang diridhoi-Nya agar wabah ini lekas diangkat dari muka bumi.

Semoga Bunda-Bunda sukses juga melalui masa-masa deg-degan ini yaaa. Tetap sehat dan tetap semangaaaat!


Tidak ada komentar: